Kamis, 15 Mei 2014
Bulan Bahasa
Pada tanggal 7-8 November 2010 SMA Negeri 3 Mojokerto untuk menyambut Bulan Bahasa. SMA Negeri 3 Mojokerto menyelenggarakan lomba yang diadakan oleh OSIS ditujukan untuk semua siswa kelas X dan XI, atau lebih tepatnya lomba ini adalah kompetisi antarkelas.
Kegiatan yang bertemakan “Eksotika Khatulistiwa” ini merupakan sebuah kegiatan besar antarkelas yang berisi berbagai macam lomba. Apa saja lombanya dan bagaimana pelaksanaannya? Berikut liputannya, mungkin juga bisa menjadi inspirasi teman-teman yang kebetulan main di blog ini dan lagi bingung mau ngadain lomba apa di sekolahnya.
Mading 3D
Ini adalah lomba utama pada kegiatan kali ini. Lomba mading 3D ini agaknya sudah menjadi tradisi di SMA Negeri 3 Mojokerto.
Dengan tema lomba tersebut, rupanya tiap kelas memiliki berbagai ide dan konsep unik untuk madingnya. Ada yang mirip TMII, ada yang monumen-monumen di Indonesia, ada yang pedesaan, ada yang tempo dulu, ada yang berbentuk kapal, dan masih banyak lagi. Maklum, total peserta mading ada 12 kelas. Selain menonjolkan desain yang menarik, mereka juga dituntut untuk menghasilkan artikel yang baik. Mereka juga memasukkan unsur teknologi di madingnya, seperti lampu, motor, robot, air mancur, dan lain-lain. Pembuatan mading ini juga dilihat sisi penganggarannya. So, untuk menghemat, tak menutup kemungkinan bagi mereka untuk menggunakan barang-barang bekas.
Yel-Yel!
Kalau mau yang rame, inilah saatnya. Setiap kelas menunjukkan kebolehannya dalam beryel-yel. Teman-teman tahu kan apa itu yel-yel? Para peserta turun ke lapangan bersama-sama untuk mengeluarkan segenap kreativitasnya dalam membuat sorakan bersemangat.
Mendongeng…
Eits, meskipun ini bukan acara yang diadakan malam hari, ternyata tidak menutup kemungkinan diadakan lomba mendongeng. Dongeng-dongeng yang diangkat, entah kebetulan atau tidak, semuanya berasal dari Indonesia seperti Timun Mas, Batu Menangis, Kancil, Legenda Sungai Mahakam, hingga cerita pewayangan Pandhawa Lima. Mereka semua berusaha menjadi pencerita yang menarik perhatian penonton. Selain dengan gaya bercerita yang berkarakter, mereka juga bisa menggunakan properti seperti boneka dan gambar. Bahkan ada yang nekat menginterpretasikan dongeng ini sebagai wayang… atau lebih tepatnya dia jadi dalangnya.
Nah, untuk menarik perhatian penonton, salah satu faktor yang berpengaruh adalah kepercayaan diri. Iya lho, harus bisa berbicara di depan umum dengan lancar dan komunikatif. Saya salut dengan peserta yang menggunakan kejenakaannya untuk membuat penonton tertawa.
Melanjutkan Cerpen dan Menulis Puisi
Nah, dalam merayakan Bulan Bahasa, tentunya kurang lengkap tanpa lomba yang mengangkat sastra seperti cerpen dan puisi. Begitu juga dengan puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar